Masalah ekonomi modern dan masalah ekonomi klasik
1. Permasalahan Ekonomi Modern
a.
Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (what to produce),
Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka
tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dapat
diproduksi. Suatu masyarakat ekonomi harus menentukan barang dan jasa
apa saja yang akan diproduksi, barang dan jasa mana yang akan
diprioritaskan, barang dan jasa apa yang akan diproduksi kemudian, serta
barang dan jasa apa yang tidak dapat diproduksi. Ini merupakan masalah
bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada (sumber daya alam,
manusia, dan modal) ke dalam berbagai sektor produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa.
b.
Menentukan cara barang diproduksi (how to produce)
Metode produksi atau teknologi mana yang akan digunakan ? Di sini,
diperlukan penggunaan metode produksi atau teknologi yang paling
efisien, artinya yang dapat menghasilkan suatu barang dan jasa dengan
pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah. Ilmu ekonomi memandang
teknologi sebagai faktor penting dalam proses produksi. Namun, masih
banyak faktor penting yang harus dipertimbangkan, seperti skala
produksi, kemampuan manajerial, iklim, kemampuan finansial, dan sikap
mental.
c.
Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (to whom) ,
Salah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi dibagikan adalah
masalah tentang keadilan dan pemerataan distribusi. Bagaimana memberi
balas jasa atas warga yang bekerja lebih banyak daripada yang
lainnya.Masalah distribusi juga terkat dengan pertanyaan bagaimana
memberi jaminan kepada sebagian warga yang mendapatkan hasil produksi di
dalam ekonomi, sekalipun tidak ikut berproduksi seperti anak-anak
sekolah dan orang tua jompo. Keputusan untuk siapa barang dan jasa
diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat yang
bersangkutan. Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu
berhak mendapatkan barang dan jasa secara adil dalam jumlah yang sama,
tetapi bagi masyarakat utilitarian yang dimaksud dengan adil adalah
pembagian barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan masing-masing .
2. Masalah Ekonomi Klasik
Pada tahun 1870 berkembang teori ekonomi klasik yang dipelopori oleh
Adam Smith. para penganut teori tersebut mengemukakan bahwa permasalahan
ekonomi merupakan satu kesatuan proses yang terdiri dari proses
produksi, distribusi, dan konsumsi. kesejahteraan/kemakmuran masyarakat
dipengaruhi oleh :
A. Masalah Pokok Ekonomi
- Konsumsi, setiap
kebutuhan manusia atau masyarakat didesak oleh kebutuhan-kebutuhan atau
keinginannya dalam menentukan jenis barang-barang dan jasa yang hendak
digunakan atau dikonsumsi.
- Produksi, masalah
produksi berkaitan erat dengan produk (barang dan jasa) apa yang akan
diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi, menggunakan berapa
tenaga kerja. Dalam kegiatan produksi, tidak terlepas dari cara
penggunaan bahan mentah, peralatan (modal), tenaga kerja, dan teknologi
yang menentukan kapasitas produksi atau kemampuan memproduksi barang dan
jasa.
- Distribusi, msalah
distribusi adalah bagaimana menyalurkan barang dan jasa dari produsen
sampai ke konsumen serta saluran distribusi apa yang akan digunakan.
misalnya lewat distributor, agen, atau saluran lainnya
- Pertumbuhan, masalah
pertumbuhan ekonomi menyangkut bertambahnya pendapatan nasional, di
antaranya bertambahnya pendapatan/ masyarakat. Pertumbuhan juga
berkaitan erat dengan kelangsungan hidup manusia. Pokok masalahnya
adalah bagaimana kehidupan ekonomi berjalan terus menerus dengan sumber
daya alam yang semakin berkurang, sementara pertambahan penduduk dan
kebutuhan masyarakat terus meningkat.
B. Masalah Ekonomi Lokal Dan Masalah Ekonomi Global
a. Masalah Ekonomi Lokal
Masalah ekonomi dapat dipelajari dari berbagai sudut pandang yang
dianalisis berdasarkan pendekatan letak geografis, menimbulkan konsep
ekonomi regional (regional econimics) atau ekonomi lokal yang
menyelidiki tata ruang sumber-sumber yang langka serta hubungannya
dengan pengaruh terhadap lokasi berbagai macam usaha kegiatan baik
ekonomi maupun social. Ilmu ekonomi ini berguna karena dapat memberikan
petunjuk mengenai arah kebijakan dan manfaat dalam memecahkan
masalah-masalah ekonomi lokal atau dapat dikelompokkan menjadi dua
permasalahan yaitu sebagai berikut:
1.
Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi
Masalah ini berhubungan dengan bagaimana mengatur perekonomian dari
waktu ke waktu (bulan, triwulan, semester, dan tahun). Ada tiga
permasalahan yang sering muncul, yaitu:
- Inflasi berhubungan dengan masalah kestabilan harga- harga barang dan jasa.
- Pengangguran atau kesempatan kerja.
- Ketidakstabilan neraca pembayaran suatu Negara.
2.
Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi
Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi yaitu
bagaimana mengendalikan perekonomian supaya terjadi keseimbangan antara
pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya
dana untuk investasi. Masalah jangka panjang juga mengatur untuk dapat
menghindari masaJah ekonomi tersebut dalam waktu yang lebih panjang
(lima tahun, sepuluh tahun, dua puluh tahun, dan seterusnya)
Masalah ekonomi jangka pendek, misalnya inflasi atau kenaikan tingkat
harga umum secara terus menerus, sebagai akibat keadaan jumlah uang
yang beredar lebih banyak dibandingkan dengan mengatur jumlah barang,
dapat diatasi dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Mengurangi
jumlah uang yang beredar dapat dilakukan dengan menaikkan tingkat suku
bunga bank, dengan harapan orang yang meminjam berkurang dan yang
menabung meningkat, sehingga jumlah uang yang beredar berkurang.
Disamping itu, juga dapat ditempuh dengan cara pemerintah menjual surat-
surat berharga, misalnya setifikat Bank Indonesia, kepada masyarakat
dengan harapan uang yang beredar di masyarakat dapat di tarik oleh bank.
Untuk mengatasi inflasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Kebijakan uang ketat (tight money policy) contoh:
Politik diskonto (menaikkan dan menurunkan tingkat bunga), pasar terbuka
(kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk menjual surat- surat
berharga berupa SBI), meningkatkan kas rasio yaitu perbandingan antara
modal dengan dana pinjaman, kredit selektif (kebijaksanaan bank sentral
untuk memperketat pemberian kredit).
- Kebijakan fiskal yaitu menentukan tarif pajak yang tingi dengan
harapan pajak yang ditarik pemerintah banyak, sehingga uang yang beredar
sedikit. Dapat pula dengan anggaran surplus yaitu penerimaan pemerintah
lebih banyak dibandingkan pengeluarannya
- Kebijaksanaan bidang produksi yaitu dengan cara mempertinggi jumlah
produksi, membeli subsidi kepada produse, sehingga produksi lebih
produktif untuk menghasilkan jumlah produksi lebih banyak. Pemerintah
dapat pula mendorong pengusaha untuk menanamkan modalnya (invenstasi)
baru.
- Kebijaksanaan perdagangan interaksional yaitu dengan cara menurunkan
biaya impor, dengan harapan barang dan jasa yang beredar di masyarakat
dalam negeri melimpah.
- Kebijaksanaan bidang harga yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam menetapkan harga maksimum bagi barang dan jasa.
Ketidakstabilan neraca pembayaran atau difisit surplus neraca
pembayaran merupakan masalah ekonomi suatu Negara. Pengertian neraca
pembayaran adalah catatan transaksi- transaksi internasional.
Defisit neraca pembayaran tidak berarti buruk dalam jangka pendek
sebab, hal ini merupakan kondisi aliran modal ke luar lebih banyak
dibandingkan modal yang masuk. Masalah ini dapat diselesaikan dengan
meningkatkan penerimaan ekspor yang lebih besar dibandingkan kewajiban
membayar impor, akan tetapi dalam jangka panjang merupakan masalah.
Begitu pula sebaliknya, apabila neraca pembayaran surplus berkepanjangan
tidak baik, neraca pembayaran akan baik apabiia dibeianjakan. Devisa
yang terakumulasi hanya akan mendorong tingkat harga umum naik.
b. Masalah Ekonomi Global
Akhir- akhir ini mungkin kalian sering mendengar kata global atau
globalisasi. Secara sederhana, kata globalisasi mengandung pengertian
menyatunya negara- negara di dunia menjadi negara yang sangat besar.
Globalisasi terjadi akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
komunikasi dan sarana transportasi, sehingga batas- batas negar menjadi
kurang berarti secara ekonomi. Pengaruh globalisasi dapat kalian rasakan
dari segi budaya musik yang didengarkan remaja Singapura, Jepang.
Amerika, bahakan negara-negar di Afrika. Begitu pula jenis mode pakaian,
dan makanan yang hampir sama di berbagai negara. Masalah ini dialami
pula di bidang ekonomi, yang dikenal dengan globalisasi ekonomi;
mengandung pengertian semakin menyatunya kegiatan ekonomi antara negara
di dunia. Berbagai contoh dapat kalian lihat terciptanya globalisasi
ekonomi. diantaranya sebagai berikut.
-
Bidang Produksi
Dewasa ini kalian akan sering mengalami kesulitan dalam menentukan
dimana produk tersebut dibuat. Misalnya untuk produk pakaian yang dibuat
di Perancis, kapasnya dari Cina, kainnya dibuat di Indonesia,
kancingnya dari Itali, benangnya dari Amerika, dirancang dan dibuat di
Perancis. Dengan keadaan seperti itu, dapatkah produk tersebut buatan
Perancis?
Masalah serupa dapat kalian temukan pada industri- industri mobil,
elektronik, computer, pesawat terbang, dan sebagainya. Hal itu terjadi
karena sangat jarang suatu negara yang dapat memproduksi suatu barang
dari hulu sampai hilir. Di samping itu, penggunaan bahan dari negara
lain juga dilakukan dengan alas an efisiensi; apabila salah satu bahan
diproduksi sendiri biayanya terlalu mahal.
-
Bidang Tenaga Kerja
Mungkin kalian sering mendengar bahwa di Jakarta banyak terdapat
orang asing bekerja pada suatu kantor atau banyak tenaga i kerja kita
yang bekerja di luar negeri. Hal ini dapat saja terjadi, dan sekarang
menjadi wajar, karena siapa pun apabial ada kesempatan dan memenuhi
syarat maka ia dapat bekerja dimana pun. Misalnya sebuah perusahaan di
Indonesia memperkerjakan orang Philipina karena kemampuannya berbahasa
Inggris, atau memperkerjakan orang Jepang karena etos kerjanya yang
tinggi.
-
Bidang modal
Globalisasi ekonomi memudahkan pengusaha mendapatkan modal untuk
memperluas perusahaannya. Misalnya perusahaan tambak ikan di Indonesia
memerlukan modal untuk memperluas tambaknya, dapat saja meminjam modal
dari Hongkong, karena tingkat bunga di Indonesia dianggap terlalu mahal.
Masalah ekonomi global semakin kompleks seiring dengan dorongan
perdagangan bebas. Negara berkembangan semakin ketinggalan dalam banyak
hal; misalnya masuknya barang- barang negara maju mudah (tanpa
proteksi), akan menimbulkan ketergantungan, kualitas sumber daya manusia
yang ketinggalan, produk- produk dalam negeri yang tidak laku karena
kualitas, dan harga produk luar yang lebih baik.
Bagaimana akibat dari masalah ekonomi global dan perdagangan bebas
itu terhadap masalah ekonomi nasional? Jawabannya dapat beraneka ragam.
Salah satunya adalah pereknomonian nasional kalah dalam bersaing. Oleh
karena itu, agar tidak ketinggalan, harus memenangkan persaingan.
Ada tiga cara untuk memenangkan persaingan yaitu:
1.
Meningkatkan efisiensi yaitu dengan cara melakukan
penghematan di segala bidangdan sector kegiatan ekonomi; misalnya
menghilangkan biaya yang tidak perlu (efisiensi ekonomis), dan
pengalokasian sumber daya yang terbaik (efisiensi teknis)
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu
meningkatkan kemampuan. keterampilan, etos kerja yang tinggi, ulet. dan
tidak mudah menyerah. Berbagai cara dapat dilakukan. seperti melalui
pendidikan. pemagangan, latihan kerja. dan lain- lain.
3.
Mengadakan progam penelitian dan pengembangan (research and development)
atau litbang. Dengan tujuan untuk: perbaikan, penyesuaian ide- ide
serta pengembangan yang berakhir dengan suatu produk yan lebih
bermanfaat. Penelitian dan pengembangan berkaitan erat dengan penemuan
(invention) yang mencakup penemuan metode- metode baru, teknik- teknik
produksi baru, dan produk- produk baru, serta pembahanian (innovation)
yaitu membawa penemuan baru ke masyarakat (pasar). Perekonomian yang
efisien akan mampu memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi dana
harga yang murah, sedangkan sumberdaya yang berkualitas dan penelitian
yang baik akan memungkinkan perekonomian untuk menghasilkan
produk-produk yang berkualitas dan kemungkinan lebih murah.
Masalah Ekonomi Bagi Konsumen
Kebutuhan hidup manusia itu banyak sekali dan beraneka ragam,
sedangkan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangat terbatas.
Kenyataan inilah yang menjadi inti masalah ekonomi. Masalah ekonomi
dihadapi oleh umat manusia, apakah mereka sebagai perseorangan,
keluarga, perusahaan, atau negara.
Pokok persoalannya adalah: bagaimanakah dengan sumber-sumber yang
terbatas, manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang banyak dan
beraneka ragam.