A. Pengertian Antroposfer
Antroposfer
berasal dari kata antro yang berarti manusia dan spehere berarti
lapisan. Jadi, antroposfer adalah kajian kependudukan dalam konteks
keruangan. Sumber daya manusia adalah segala potensi dan kemampuan yang
ada dalam diri manusia yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan dan
kelangsungan hidup manusia.
Berbicara tentang manusia, sudah pasti membahas penduduk dengan aspek-aspeknya. Penduduk
adalang orang, baik sebagai perseorangan (individu) maupun sebagai
kelompok yang bertempat tinggal dan menetap di suatu wilayah. Penduduk
merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu wilayah atau negara.
Syarat suatu negara adalah salah satunya adalah penduduk. Penduduk
Indonesia adalah semua individu yang bertempat tinggal di wilayah Negara
kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pemabahasan
penduduk tidak terlepas dari segi kualitas (mutu) penduduk kuantitas
(jumlah) penduduk. Masalah masalah kependudukan dari segi kualitas dan
kuantitas, khususnya di negara-negara yang sedang berkembang seperti
Indonesia, harus mendapatkan perhatian yang lebih. Secara kualitas,
sumber daya manusia dibandingkan dengan negara-negara lain di sunia
masih relatif rendah.
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh United Nation Development Program (UNDP) tahun 2004,kualitas sumber daya manusia Indonesia masih
di bawah negara-negara ASEAN, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand,
Filipina, dan Vietnam. Prioritas utama pemerintah Indonesia dalam
menanggulangi masalh kualitas sumber daya manusia Indonesia adalah
perbaikan dalam dunia pendidikan, peningkatan fasilitas kesehatan dan
peningkatan tingkat pendapatan penduduk.
Secara
kuantitas, jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat di dunia,
setelah Republik Rakyat China (RRC), India dan Amerika Serikat.
Banayaknya jumlah Indonesia sebenarnya dapat menjadi modal utama bagi
tenaga pembangunan. Akan tetapi, permasalahan yang muncul sekarang ini
adalah tingginya pengangguran. Pengangguran merupakan akibat dari
kualitas sumber daya manusia yang rendah. Rendahnya kualitas sumber daya
mengakibatkan kalah bersaingdengan negara lain. Selain itu, banyaknya
pengangguran di Indonesia terjadi karena keterbatasan lapangan
pekerjaan.
Selain
pengangguran, masalah kuantitas penduduk Indonesia adalah persebaran
penduduk yang tidak merata. Sebagian besar penduduk Indonesia masih
terkonsentrasi di Pulau Jawa. Padahal, luas Pulau Jawa hanya sekitar 7%
dari luas kseluruhan Indonesia. Padatnya penduduk di Pulau Jawa
mengakibatkan masalah-masalah lain, seperti munculnya daerah-daerah
permukiman kumuh (slum area) di kota-kota besar, seperti Jakarta,
Bandung dan Surabaya.
Salah
satu upaya pemerintah untuk menanggulangi kepadatan penduduk adalah
program trnsmigrasi. Program utama transmigrasi adalah pemindahan
penduduk dari yang padat ke daerah yang masih jarang Penduduknya. Adapun
masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia secara umum dikemukakan
sebagai berikut :
1) Jumlah penduduk yang sangat besar
2) Tingkat pertumbuhan yang tinggi
3) Angka kematian yang tinggi
4) Struktur usia muda cukup tinggi
5) Angka ketergantungan tinggi
6) Nilai sex ratio lebih dari 100
7) Angka harapan hidup rendah
8) Arus migrasi desa-kota cukup bersar
B. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Komposisi Penduduk adalah
struktur penduduk yang berdasarkan atribut tertentu. Atribut dalam
komponen [enduduk meliputi aspek geografis, biologis dan sosial. Atribut
tersebut dapat di kelaskan sebagai berikut.
1 Komposisi penduduk geografis, berdasarkan pemilihan karakteristik lokasi , seperti penduduk pedesaan dan perkotaan.
2 Komposisi Penduduk Biologis, berdasarkan jenis kelamin dan usia.
3 Komposisi penduduk sosial, biasanya berdasarkan identitas sosial, seperti status kawin (marital), tingkat pendidikan, dan mata pencaharian.
Membagi
penduduk atas kelompok –kelompok tertentu merupakan salah satu bentuk
inventarisasi data kependudukan. Melalui komposisi penduduk, dapat
dilihat susunan penduduk berdasarkan karakteristik yang relatif seragam.
Adapun contoh yang paling sering ditemukan adalah komposisi penduduk
menurut usia dan jenis kelamin. Komposisi penduduk menurut usia dan
jenis kelamin merupakan faktor penting dalam demografi (kajian mengenai aspek kependudukan dalam suatu wilayah).
Hampir semua pembahasan masalah kependudukan, selalu melibatkan
komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin. Informasi ini memang
sangat penting , misalnya ketika pemerintah mencanangkan program
pendidikan dasar sembilan tahun, diperlukan data yang akurat mengenai
data penduduk usia sekolah. Data tersebut bdiperoleh berdasarkan data
komposisi penduduk pada suatu wilayah.
Komposisi penduduk menurut usia, dapat dikemas dalam umur tunggal
(0,1,2,3,4 dan seterusnya) dan dapat pula menggunakan interval tertentu
(0-4, 5-9, 10-14, 15-19, 20-14, dan seterusnya). Struktur penduduk
Indonesia berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Suatu negara dikategorikan berstuktur usia muda, apabila kelompok
penduduk yang berusia 15 tqhun ke bawah lebih besar komposisinya jika
dibandingkan dengan kelompok usia tua dengan nilai komposisi 35%.
Negara-negara berkembang, seperti Indonesia, India, Myanmar, Laos dan
Vietnam umumnya memiliki komposisi struktur penduduk usia muda yang jauh
lebih dominan.
Untuk memudahkan pengelompokan usia, komposisi penduduk menurut usia
masih dapat dibedakan lagi menjadi usia produktif dan non produktif.
Usia produktif adalah penduduk yang berusia 15-64 tahun, sedangkan usia
non produktif adalah penduduk yang berusia 0-14 dan 65 ke atas.
Dari data komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin, dapat
din=buat analisi yang lebih jauh, misalnya perbandingan penduduk menurut
usia dan jenis kelamin. Perbandingan usia menurut jenis kelamin,
biasanya di formulasikan dalam hitungan sex ratio. Sex ratio dapat
dicari dengan menggunakan formula sederhana sebagai berikut.
Sex Ratio=Jumlah penduduk laki-laki x 100
Jumlah penduduk perempuan
Apabila anda menemukan sex ratio perhitungan di suatu wilayah=95,
artinya di wilayah tersebut terdapat 95 laki-laki diantara 100
perempuan.
Selain berdasarkan jenis kelamin, perbandinagn penduduk dapat dianalisi
berdasarkan kelompok usia. Perbandingan penduduk menurut usia,
diformulasikan berdasarkan angka ketergantungan (dependency ratio).
Dependency ratio dapat dicari dengan menggunakan formula sebagai
berikut.
Despency Ratio = Jumlah penduduk usia non produktif x100
Jumlah penduduk usia produktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar