Translate

Jumat, 28 November 2014

Antroposfer

A.      Pengertian Antroposfer
Antroposfer berasal dari kata antro yang berarti manusia dan spehere berarti lapisan. Jadi, antroposfer adalah kajian kependudukan dalam konteks keruangan. Sumber daya manusia adalah segala potensi dan kemampuan yang ada dalam diri manusia yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan dan kelangsungan hidup manusia.
Berbicara tentang manusia, sudah pasti membahas penduduk dengan aspek-aspeknya. Penduduk adalang orang, baik sebagai perseorangan (individu) maupun sebagai kelompok yang bertempat tinggal dan menetap di suatu wilayah. Penduduk merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu wilayah atau negara. Syarat suatu negara adalah salah satunya adalah penduduk. Penduduk Indonesia adalah semua individu yang bertempat tinggal di wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pemabahasan penduduk tidak terlepas dari segi kualitas (mutu) penduduk kuantitas (jumlah) penduduk. Masalah masalah kependudukan dari segi kualitas dan kuantitas, khususnya di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, harus mendapatkan perhatian yang lebih. Secara kualitas, sumber daya manusia dibandingkan dengan negara-negara lain di sunia masih relatif rendah.
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh United Nation Development Program (UNDP) tahun 2004,kualitas sumber daya manusia Indonesia masih di bawah negara-negara ASEAN, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Prioritas utama pemerintah Indonesia dalam menanggulangi masalh kualitas sumber daya manusia Indonesia adalah perbaikan dalam dunia pendidikan, peningkatan fasilitas kesehatan dan peningkatan tingkat pendapatan penduduk.
Secara kuantitas, jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat di dunia, setelah Republik Rakyat China (RRC), India dan Amerika Serikat. Banayaknya jumlah Indonesia sebenarnya dapat menjadi modal utama bagi tenaga pembangunan. Akan tetapi, permasalahan yang muncul sekarang ini adalah tingginya pengangguran. Pengangguran merupakan akibat dari kualitas sumber daya manusia yang rendah. Rendahnya kualitas sumber daya mengakibatkan kalah bersaingdengan negara lain. Selain itu, banyaknya pengangguran di Indonesia terjadi karena keterbatasan lapangan pekerjaan.
Selain pengangguran, masalah kuantitas penduduk Indonesia adalah persebaran penduduk yang tidak merata. Sebagian besar penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Padahal, luas Pulau Jawa hanya sekitar 7% dari luas kseluruhan Indonesia. Padatnya penduduk di Pulau Jawa mengakibatkan masalah-masalah lain, seperti munculnya daerah-daerah permukiman kumuh (slum area) di kota-kota besar, seperti  Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Salah satu upaya pemerintah untuk menanggulangi kepadatan penduduk adalah program trnsmigrasi. Program utama transmigrasi adalah pemindahan penduduk dari yang padat ke daerah yang masih jarang Penduduknya. Adapun masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia secara umum dikemukakan sebagai berikut :
1)      Jumlah penduduk yang sangat besar
2)      Tingkat pertumbuhan yang tinggi
3)      Angka kematian yang tinggi
4)      Struktur usia muda cukup tinggi
5)      Angka ketergantungan tinggi
6)      Nilai sex ratio lebih dari 100
7)      Angka harapan hidup rendah
8)      Arus migrasi desa-kota cukup bersar



B.      Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Komposisi Penduduk adalah struktur penduduk yang berdasarkan atribut tertentu. Atribut dalam komponen [enduduk meliputi aspek geografis, biologis dan sosial. Atribut tersebut dapat di kelaskan sebagai berikut.
1        Komposisi penduduk geografis, berdasarkan pemilihan karakteristik lokasi , seperti penduduk pedesaan dan perkotaan.
2        Komposisi Penduduk Biologis, berdasarkan jenis kelamin dan usia.
3        Komposisi penduduk sosial, biasanya berdasarkan identitas sosial, seperti status kawin (marital), tingkat pendidikan, dan mata pencaharian.
Membagi penduduk atas kelompok –kelompok tertentu merupakan salah satu bentuk inventarisasi data kependudukan. Melalui komposisi penduduk, dapat dilihat susunan penduduk berdasarkan karakteristik yang relatif seragam.
            Adapun contoh yang paling sering ditemukan adalah komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin. Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin merupakan faktor penting dalam demografi (kajian mengenai aspek kependudukan dalam suatu wilayah).
            Hampir semua pembahasan masalah kependudukan, selalu melibatkan komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin. Informasi ini memang sangat penting , misalnya ketika pemerintah mencanangkan program pendidikan dasar sembilan tahun, diperlukan data yang akurat mengenai data penduduk usia sekolah. Data tersebut bdiperoleh berdasarkan data komposisi penduduk pada suatu wilayah.
            Komposisi penduduk menurut usia, dapat dikemas dalam umur tunggal (0,1,2,3,4 dan seterusnya) dan dapat pula menggunakan interval tertentu (0-4, 5-9, 10-14, 15-19, 20-14, dan seterusnya). Struktur penduduk Indonesia berdasarkan usia dan jenis kelamin.
            Suatu negara dikategorikan berstuktur usia muda, apabila kelompok penduduk yang berusia 15 tqhun ke bawah lebih besar komposisinya jika dibandingkan dengan kelompok usia tua dengan nilai komposisi 35%. Negara-negara berkembang, seperti Indonesia, India, Myanmar, Laos dan Vietnam umumnya memiliki komposisi struktur penduduk usia muda yang jauh lebih dominan.
            Untuk memudahkan pengelompokan usia, komposisi penduduk menurut usia masih dapat dibedakan lagi menjadi usia produktif dan non produktif. Usia produktif adalah penduduk yang berusia 15-64 tahun, sedangkan usia non produktif adalah penduduk yang berusia 0-14 dan 65 ke atas.
            Dari data komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin, dapat din=buat analisi yang lebih jauh, misalnya perbandingan penduduk menurut usia dan jenis kelamin. Perbandingan usia menurut jenis kelamin, biasanya di formulasikan dalam hitungan sex ratio. Sex ratio dapat dicari dengan menggunakan formula sederhana sebagai berikut.

Sex Ratio=Jumlah penduduk laki-laki            x 100
                 Jumlah penduduk perempuan
             
            Apabila anda menemukan sex ratio perhitungan di suatu wilayah=95, artinya di wilayah tersebut terdapat 95 laki-laki diantara 100 perempuan.
            Selain berdasarkan jenis kelamin, perbandinagn penduduk dapat dianalisi berdasarkan kelompok usia. Perbandingan penduduk menurut usia, diformulasikan berdasarkan angka ketergantungan (dependency ratio). Dependency ratio dapat dicari dengan menggunakan formula sebagai berikut.

Despency Ratio = Jumlah penduduk usia non produktif  x100
                          Jumlah penduduk usia produktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar